Sudah lebih dari satu tahun, Indonesia menghadapi pandemi Covid-19. Situasi saat ini telah lebih terkendali, data statistik menunjukkan adanya tren penurunan, vaksinasi telah digalakkan cukup masif, kesadaran akan pola hidup bersih dan sehat dengan menerapkan protokol kesehatan relatif telah menjadi kebiasaan di masyarakat. Sehingga dengan kata lain, saat ini kita tengah masuk proses transisi menuju keadaan normal (new normal). Sejak masa awal pandemi, yaitu bulan Maret tahun 2020, Yayasan Al-Kahfi telah menginstruksikan agar seluruh daerah dan kantor perwakilan Yayasan Al-Kahfi se-Indonesia mengadakan kegiatan bakti sosial dengan program penyemprotan disinfektan di lingkungan sekitar kantor dan fasilitas umum, sosialisasi pertahanan diri dan memutus mata rantai penyebaran virus, support moral kepada tenaga medis, dan sebagainya. Program tersebut murni sebagai bentuk kepedulian Yayasan Al-Kahfi terhadap persoalan masyarakat Indonesia.
Sejalan dengan itu, Yayasan Al-Kahfi Pusat yang berdomisili di Surabaya, tepatnya di Jalan Kejawan Putih Tambak no.80, Kel. Kejawan Putih, Kec. Mulyorejo, dan Jalan Gubeng Kertajaya IVD no.81, Kel. Kertajaya, Kec. Gubeng, juga melaksanakan serangkaian kegiatan baksos Covid-19. Rangkaian kegiatan baksos Covid-19 Yayasan Al-Kahfi Pusat dilaksanakan dalam tiga tahap sebagaimana digambarkan dalam bagan berikut:
Baksos Covid-19 di Wilayah Kertajaya
Sebelum Gedung Pendidikan STID Al-Hadid di Kejawan Putih Tambak berdiri, Yayasan Al-Kahfi melaksanakan operasional kegiatan utama pendidikan dan yayasan di wilayah Kel. Kertajaya selama lebih dari sepuluh tahun. Saat ini di wilayah tersebut terdapat kantor dan mess dosen STID Al-Hadid Yayasan Al-Kahfi, yaitu di Jalan Gubeng Kertajaya IVD no.81 dan Jalan Juwingan no.26, yang secara administratif masuk dalam RW.10 dan RW.09 Kel. Kertajaya. Sementara ditinjau dari jalannya, kantor Yayasan yang terletak di Jalan Gubeng Kertajaya IVD no.81 beririsan (menghadap) wilayah RW.11. Untuk itu kegiatan baksos difokuskan pada tiga RW, yaitu RW 09, 10, 11 Kel. Kertajaya.
Kegiatan baksos Covid-19 di wilayah Kertajaya terdiri atas:
Sebelum melaksanakan seluruh kegiatan di atas, panitia terlebih dahulu melakukan koordinasi dan perizinan kepada Ketua RT, RW, dan Kelurahan. Tujuannya adalah untuk meminta izin, pemberitahuan, serta koordinasi lebih lanjut terkait pelaksanaan disinfeksi, pemasangan wastafel, serta pembagian makanan minuman sehat serta masker. Semua Ketua RT dan RW menyambut dengan baik, serta antusias terhadap kegiatan bakti sosial yang diselenggarakan oleh Yayasan Al-Kahfi di wilayahnya. Demikian pula pihak kelurahan Kertajaya.
A. Disinfeksi Wilayah dan Fasum RW 09, 10, 11 Kel. Kertajaya
Disinfeksi sebagai salah satu upaya memutus penyebaran Covid-19 sangat penting dilakukan. Selama ini warga di wilayah RW.09, 10, 11 masih sangat jarang melakukan disinfeksi. Hanya sebagian kecil wilayah di RT tertentu yang rutin melaksanakan. Banyak gang-gang kecil yang hampir tidak tersentuh disinfeksi. Padahal wilayah tersebut padat penduduk, banyak rumah-rumah petak. Oleh karenanya Yayasan Al-Kahfi kemudian menginisiasi disinfeksi di tiga wilayah RW tersebut. Panitia yang diterjunkan dari Al-Kahfi sebagai petugas disinfeksi telah dilengkapi dengan seragam, sepatu boot, masker, helm, faceshield, sarung tangan, dan dipastikan dalam keadaan sehat. Petugas juga dilengkapi dengan alat spray disinfektan elektrik berkapasitas max. 16 liter. Obat disinfeksi yang digunakan adalah Rodalon, yang terbukti aman dan harum. Kegiatan disinfeksi di wilayah Kertajaya dilaksanakan beberapa kali, dengan rincian sasaran berikut:
Mengingat luasnya area yang didisinfeksi maka petugas disinfeksi dibagi dalam beberapa tim yang didampingi pengurus RT/RW. Saat kegiatan disinfeksi dilakukan, ternyata sebagian warga juga turut antusias dan dengan senang hati mereka mempersilakan. Ada juga warga yang membantu mendampingi karena sebagian wilayah, khususnya di Juwingan dan Pucangan banyak gang-gang kecil yang kalau bukan warga sekitar bisa tidak tahu jalannya. Di gang-gang kecil itulah petugas masuk untuk mendisinfeksi. Sebagian warga yang lain bahkan meminta untuk foto bersama tapi tetap jaga jarak dengan panitia dan petugas disinfeksi. Butuh waktu sekitar 3 – 4 jam untuk menyelesaikan disinfeksi di tiap-tiap RW. Lelah itu pasti, khususnya bagi panitia petugas disinfeksi. Namun ini sudah menjadi komitmen kepedulian Al-Kahfi dan segenap panitia untuk bersama melawan Covid-19.
B. Pemberian dan Pemasangan Wastafel di Wilayah Kel. Kertajaya
Berdasarkan hasil penelusuran awal di sekitar Jalan Juwingan, Pucangan, dan Gubeng Kertajaya hampir sulit ditemukan wastafel umum yang dapat digunakan oleh warga sewaktu-waktu untuk cuci tangan. Padahal mencuci tangan menjadi salah satu protokol kesehatan dalam mencegah penularan Covid-19. Untuk itu Yayasan Al-Kahfi membantu warga sekitar dengan memberikan dan memasangkan wastafel. Semua perlengkapan mulai dari wastafelnya, pipa yang dibutuhkan untuk penyambungan, sabun dan cadangan sabun, beserta teknisi yang memasangkannya disiapkan dari Yayasan Al-Kahfi. Warga tinggal menentukan titik lokasinya dimana, yang mensyaratkan adanya sumber air, bisa dari sumur atau saluran PDAM. Karena wastafel yang diberikan bukanlah wastafel yang bertandon. Pertimbangannya karena wastafel tandon mensyaratkan harus ada SDM yang rutin mengecek air, sehingga cukup merepotkan. Belum lagi banyak kasus wastafel tandon yang sering kehabisan air. Untuk itu sebelumnya, panitia bersama Ketua RW/RT melakukan survei lokasi titik pemasangan lokasi wastafel guna mengecek keberadaan sumber air, panjang pipa yang dibutuhkan untuk saluran air, dan saluran pembuangannya. Berikut rincian kegiatan pemasangan wastafel di wilayah Kel. Kertajaya:
Panitia tidak hanya memasangkan wastafel, namun juga mengecek fungsionalisasi wastafel pasca pemasangan. Seperti yang terjadi di wastafel di depan pos RT.03 RW.09 dimana kran airnya patah, padahal baru satu – dua hari dipasang. Panitia segera menerjunkan tim teknisi untuk mengganti kran air wastafel yang patah. Panitia juga sudah berpesan kepada Ketua RT/RW jika wastafel ada yang bermasalah, seperti kran patah, pipa bocor, dll. agar segera menghubungi panitia untuk dilakukan pengecekan dan pergantian barang bila diperlukan. Hal ini sebagai komitmen dari Al-Kahfi untuk membantu sepenuhnya, karena jika wastafel sampai ada kerusakan maka tidak bisa difungsikan, upaya pencegahan Covid-19 di masyarakat bisa terhambat.
Proses pemasangan wastafel pertama dilaksanakan pada 15 Mei 2020, yaitu di RT.03 dan RT.02 Juwingan. Pemasangan berikutnya menyesuaikan dengan kesepakatan jadwal dengan Ketua RT/RW terkait. Ada yang satu hari memasang 3 wastafel, bahkan pernah sampai satu hari memasang 6 wastafel. Beruntung, panitia dibantu tim teknisi yang cekatan, sehingga pemasangan wastafel dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Pemasangan wastafel di RW.09 sempat mengalami kendala, karena antar pengurus tidak sepakat titik lokasinya, sebagian ada yang meminta di depan Balai RW, sebagian ada yang memilih di depan Pucangan Gg. IV saluran airnya diambilkan dari rumah salah seorang warga yang sudah menyetujui. Wastafel yang awalnya sudah di Balai RW dipindah ke Pucangan Gg. IV padahal sebagian pengurus warga tidak setuju. Panitia kemudian datang dan meminta kejelasan duduk perkaranya. Setelah panitia bersama pengurus warga meninjau kedua lokasi, yang mana kedua lokasi tersebut memang layak sebagai titik strategis watafel, maka panitia kemudian memutuskan untuk menambah satu lagi wastafel untuk RW.09 sehingga di kedua lokasi yang dipermasalahkan bisa dipasang wastafel. Semua warga dan pengurus akhirnya senang dan sangat semangat untuk membantu pemasangan wastafel.
Ketua RT.03 RW.10, Bpk. Lamis Hidayat dalam kesan-kesannya mengucapkan banyak terima kasih kepada Al-Kahfi, sekaligus juga mendoakan “Semoga Al-Kahfi Jaya untuk selamanya dan Al-Kahfi terus bisa membantu untuk semua warga.”
Kegiatan pemasangan wastafel yang dilakukan Yayasan Al-Kahfi diliput oleh Koran Jawa Pos yang dimuat pada edisi 17 Mei 2020 di halaman 02 – nasional. Dalam liputan tersebut disebutkan Yayasan Al-Kahfi memasang 30 titik wastafel. Memang rencana awalnya 30, namun realisasi keseluruhannya adalah 36 wastafel dengan rincian 22 wastafel di wilayah Kel. Kertajaya dan 14 wastafel di Kel. Kejawan Putih Tambak
Pemasangan wastafel terakhir di wilayah Kel. Kertajaya dilakukan di depan Kantor Kelurahan Kertajaya, yang terletak di Jalan Pucang Adi, yaitu pada 17 Juni 2020. Ibu Evi Andriani, S.H. selaku Lurah Kertajaya yang baru menyambut dengan senang hati dan mengucapkan terimakasih banyak untuk Yayasan Al-Kahfi yang telah mengadakan bakti sosial di wilayahnya.
C. Pemberdayaan Ekonomi Pedagang Nasi di Juwingan dan Kertajaya
Pandemi Covid-19 tidak hanya berakibat pada krisis kesehatan tetapi juga krisis ekonomi. Hal tersebut sangat terasa di masa awal-awal pandemi, banyak perusahaan merumahkan pegawainya, usaha gulung tikar karena sepi permintaan, daya beli masyarakat secara keseluruhan menurun. Demikian pula yang terjadi pada para pedagang nasi di sekitar kantor Yayasan Al-Kahfi di Juwingan dan Kertajaya. Jualan mereka sepi, terjadi penurunan omset hingga lebih dari 50%, sebagian bahkan ada yang tidak berani jualan dan tidak ada pesanan nasi sama sekali. Menyikapi keadaan di atas, panitia Baksos Covid-19 Yayasan Al-Kahfi berupaya untuk memberdayakan mereka, agar mereka bisa mendapatkan pemasukan.
Untuk itu panitia melakukan survei pedagang-pedagang nasi yang ada di sekitar Juwingan dan Kertajaya. Kita coba memberdayakan mereka dengan memesan paket nasi sekitar 50 – 100 box untuk setiap pedagang dengan harga Rp.15.000 – Rp. 20.000 per box. Untuk box sudah disediakan oleh panitia, sehingga para pedagang hanya tinggal isinya saja sesuai dengan menu nasi yang mereka selama ini jual. Panitia merencanakan paket nasi yang dipesan dari para pedagang tersebut akan diberikan kepada warga tidak mampu di sekitar RW 09, 10, dan 11. Total ada 12 pedagang nasi di Juwingan dan Kertajaya yang diberdayakan oleh panitia untuk baksos Covid-19.
Salah seorang pedagang menceritakan kalau jualan nasi mereka sangat sepi saat situasi pandemi. “Biasae adang pitong kilo entek, saiki rong kilo lho ga entek” (Biasanya masak nasi 7 kilogram habis, sekarang (saat pandemi) dua kilo saja tidak habis. Ujar Bu Sani yang jualan nasi ayam penyetan di Juwingan.
Beberapa pedagang sangat berterimakasih dan terharu karena sudah mau memesan nasi di mereka. Salah satunya adalah Ibu Ismiatun yang biasa berjualan nasi pecel di Juwingan. Beliau bahkan mengungkapkan bahwa Al-Kahfi adalah yang pertama kali pesan sejak situasi pandemi.
Walaupun ini tidak seberapa, tetapi mudah-mudahan bisa menyambung asa mereka di tengah pandemi.
D. Berbagi Makanan Minuman Sehat dan Masker untuk warga Tidak Mampu Terdampak Covid-19
Menyambung dari program pemberdayaan di atas, yang mana satu sisi banyak warga sekitar yang tidak mampu membutuhkan asupan makanan sehat. Maka Yayasan Al-Kahfi di momen Baksos Covid-19 ini mengadakan program berbagi makanan dan minuman sehat, serta diberikan juga masker kepada warga yang tidak mampu dan terdampak Covid-19 di RW.09, 10, dan 11. Setiap paket makanan dan minuman diberikan dua masker, yaitu masker dewasa dan masker anak. Pemberian masker ini tidak lain adalah untuk mendukung penegakan protokol kesehatan dalam situasi pandemi. Di setiap RT panitia juga memberikan poster Jaga Diri Yuk! yang berisi ajakan untuk pola hidup sehat dan menegakkan protokol kesehatan.
Panitia bekerjasama dengan RT/RW untuk mendata warganya yang membutuhkan. Rincian jumlah penerima bantuan adalah berikut:
Distribusi paket makanan minuman dan masker dilaksanakan pada 17 Mei 2020 untuk RW.09 dan 10, dan 22 Mei 2020 untuk RW.11. Panitia dibantu dengan beberapa alumni yang menjadi relawan membantu keseluruhan proses penyiapan paket makanan minuman dan masker. Mulai dari mengambil paket makanan dari para pedagang yang diberdayakan, mempacking paket, sampai dengan membantu mendistribusikannya ke RT-RT di tiga RW tersebut. Paket diserahkan kepada Ketua RT setempat yang kemudian akan mendistribusikannya ke warganya sesuai daftar yang telah diberikan kepada panitia. Alhamdulillah proses distribusi berlangsung dengan lancar, meskipun pada proses packing paket pada tanggal 22 Mei sempat diguyur hujan sehingga membuat sedikit terhambat, namun akhirnya bisa selesai dan terdistribusikan ke semua RT.
Salah seorang Ketua RT, Bpk. Taufik dari RT.01 RW.09 menyampaikan: “Puji syukur Ahamdulillah… paket sudah diterima dan didistribusikan sesuai peruntukannya. Terimakasih atas perhatiannya, Semoga Yayasan Al-Kahfi semakin jaya…. Amin Ya Rabbal Alamiin.”
Baksos Covid-19 di Wilayah Kejawan Putih Tambak
Sejak tahun 2015, Yayasan Al-Kahfi telah memindahkan pusat kegiatan yayasan dan pendidikan STID Al-Hadid di Jalan Kejawan Putih Tambak nomor 80. Maka sudah menjadi komitmen bagi Yayasan Al-Kahfi untuk turut peduli dengan keadaan masyarakat sekitar ketika terjadi wabah pandemi Covid-19. Untuk itu dilaksanakan kegiatan bakti sosial bagi masyarakat sekitar. Selain itu Al-Kahfi juga memberikan kontribusinya yang lebih luas, yaitu dukungan untuk tenaga medis di lima rumah sakit rujukan, tiga puskesmas sekitar, serta tim satgas Covid-19 Pemkot Surabaya dan Pemprov Jawa Timur. Seluruh kegiatan tersebut dikoordinasikan oleh kepanitiaan Baksos Covid-19 di wilayah Kejawan Putih Tambak. Secara keseluruhan ada tiga kegiatan bakti sosial yang dilaksanakan:
A. Disinfeksi Wilayah Sekitar dan Pembagian Masker
Disinfeksi wilayah sekitar Gedung Pendidikan STID Al-Hadid yang sekaligus menjadi Kantor Pusat Yayasan Al-Kahfi dilaksanakan dua kali. Sasaran utamanya adalah fasilitas umum seperti masjid, musala, jalan-jalan kampung, area umum, depan rumah warga, dll. di wilayah RW.02 Kel. Kejawan Putih Tambak yang merupakan wilayah sekitar STID Al-Hadid Yayasan Al-Kahfi. Dalam kegiatan disinfeksi ini, panitia juga melibatkan personel TNI – Polri dari Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) wilayah Kelurahan Kejawan Putih Tambak. Berikut tabel waktu pelaksanaan kegiatan:
Pada kegiatan disinfeksi yang kedua, panitia tidak hanya melakukan disinfeksi tetapi juga membagikan masker ke warga sekitar. Mengingat saat itu pemakaian masker masih belum menjadi kebiasaan warga, yang barangkali salah satu sebabnya karena banyak warga yang tidak memiliki atau enggan mencari masker. Oleh karenanya untuk mendukung penerapan protokol kesehatan panitia membagikan masker secara gratis ke warga. Kurang lebih ada sekitar 500 masker telah dibagikan kepada warga sekitar.
B. Pemasangan Wastafel pada 14 Titik Fasilitas Umum
Sebelum melaksanakan pemasangan wastafel, panitia mengkoordinasikan perihal tersebut kepada Lurah Kejawan Putih Tambak, Ibu Eny Kurniawaty, M.Si. Yang kemudian disambut dengan baik karena memang diakui wilayah Kejawan Putih Tambak masih sangat minim wastafel umum, khususnya di tempat-tempat yang menjadi aktivitas bersama atau fasilitas umum seperti tempat ibadah. Oleh karenanya pemasangan wastafel di wilayah Kejawan Putih Tambak lebih menyasar pada masjid dan musala di wilayah Kelurahan Kejawan Putih Tambak. Harapannya dengan dipasang wastafel di depan area masjid dan musala, warga bisa membiasakan untuk mencuci tangan terlebih dahulu sebelum memasuki masjid atau musala.
Ada 14 titik fasilitas umum di Kelurahan Kejawan Putih Tambak yang menjadi tempat pemasangan wastafel, yaitu:
C. Bantuan Kemanusiaan Asupan Sehat untuk Tenaga Medis dan Satgas Covid-19
Tenaga medis dan tim satgas Covid-19 memiliki peran vital dalam penanganan pandemi. Tanpa mereka pandemi ini tidak akan mungkin bisa terselesaikan. Oleh karenanya mengiringi doa dan ucapan terimakasih kepada mereka, Yayasan Al-Kahfi memberikan bantuan kemanusiaan berupa paket asupan sehat yang terdiri atas: biskuit, madu, makanan ringan, vitamin, minuman kesehatan, dll. yang dipacking dalam satu box karton. Membutuhkan waktu beberapa hari bagi panitia untuk menyiapkan sekitar 1500 paket, yang akan didistribusikan untuk tenaga medis pada lima rumah sakit rujukan Covid-19 di Surabaya, tiga puskesmas di sekitar, dan dua tim satgas Covid-19, serta sebagiannya juga didistribusikan secara langsung untuk warga sekitar Yayasan yang membutuhkan. Penyaluran bantuan dilaksanakan pada bulan Mei 2020. Berikut daftar nama instansi penerima bantuan:
Adapun jumlah paket bantuan yang diberikan untuk tiap puskesmas adalah 30 paket, sedangkan untuk tiap rumah sakit 100 – 150 paket, untuk tiap tim satgas covid 150 – 200 paket.
Dalam penyaluran bantuan untuk tim satgas Covid-19 Pemkot Surabaya di Balai Kota Surabaya, panitia bertemu secara langsung dengan Walikota Surabaya saat itu, yaitu Ibu Ir. Tri Rismaharini, M.T. Beliau masih ingat betul dengan Yayasan Al-Kahfi – STID Al-Hadid, karena beliau sendiri yang meresmikan pendirian gedung pendidikan STID Al-Hadid pada tahun 2015. Pada kesempatan tersebut sekaligus dilakukan serah terima secara simbolis bantuan kemanusiaan dari Yayasan Al-Kahfi. Paket bantuan untuk tim satgas Covid-19 Pemkot Surabaya selanjutnya dikirim ke Convention Hall Surabay di Jl. Arief Rahman Hakim sebagai tempat pusat logistik satgas Covid-19 Pemkot Surabaya.
Baksos Covid-19 Bantuan Ventilator
Sampai dengan bulan September 2020, pandemi Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Tingkat penularan dan kematian masih cukup tinggi, demikian pula yang terjadi di Surabaya dan Jawa Timur. Salah satu peralatan penting yang dibutuhkan dalam penanganan pasien Covid-19 adalah ventilator, yang merupakan alat bantu pernapasan yang dibutuhkan saat pasien mengalami kesulitan pernapasan. Terdapat beberapa kasus keterlambatan penanganan pasien yang membutuhkan ventilator karena jumlahnya yang sangat minim, sehingga harus bergantian. Sebagiannya bahkan karena kekurangan tersebut berakibat pada kematian pasien Covid-19. Tentu hal tersebut sangat disayangkan. Mengingat demikian pentingnya keberadaan ventilator dalam penanganan pasien Covid-19, sementara jumlah yang ada masih terbatas, Yayasan Al-Kahfi berinisiasi memberikan bantuan ventilator kepada pemkot Surabaya dan pemprov Jawa Timur, serta beberapa rumah sakit rujukan di Surabaya. Oleh karenanya dalam program baksos yang selanjutnya difokuskan pada pemberian bantuan ventilator, sekaligus baju pelindung diri, masker bedah, dan vitamin, sejumlah berikut:
Pada sekitar pertengah Oktober 2020, Vent-I yang sudah dipesan oleh Yayasan Al-Kahti telah sampai di kantor Yayasan. Ventilator Vent-I dipilih karena produknya sudah teruji, mudah diopersionalkan, serta merupakan karya anak bangsa, yang dikembangkan oleh ITB, Unpad, dan Yayasan Masjid Salman. Sebelum menyalurkan bantuan ventilator, panitia memeriksa kondisi Vent-I secara fisik dengan membuka dari kardusnya, dan melakukan percobaan instalasi Vent-I dengan mengikuti petunjuk yang ada di buku pedoman. Pemeriksaan dan percobaan ini perlu dilakukan untuk memastikan bahwa keadaan ventilator dapat digunakan dengan baik. Semua barang bantuan, mulai dari ventilator, baju pelindung diri, masker bedah, dan vitamin kemudian dipacking oleh panitia secara rapi, agar nantinya siap untuk didistribusikan.
Paralel dengan kegiatan penyiapan barang bantuan, panitia juga berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, dalam hal ini adalah Pemprov Jawa Timur melalui BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), dan Pemkot Surabaya melalui Dinkes Surabaya dan Bagian Administrasi Kerjasama. Secara keseluruhan mereka menyambut baik dan berterimakasih sekali kepada Al-Kahfi karena memang sampai dengan hari itu ventilator menjadi kebutuhan utama untuk penanganan pasien Covid-19. Panitia selanjutnya bergerak menyelesaikan proses administrasi dan menunggu penetapan jadwal dari pemprov dan pemkot, sebab serah terima barang akan dilakukan oleh pimpinan daerah secara langsung.
Alhamdulillah, pada minggu ketiga bulan Nopember 2020 sudah didapatkan kepastian jadwal serah terima barang bantuan untuk Pemprov Jawa Timur, yang akan diterima secara langsung oleh Ibu Gubernur, Dr. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si. Selanjutnya pada awal Desember 2020, menyusul jadwal dari Pemkot Surabaya, yang juga diterima secara langsung oleh Ibu Walikota, Ir. Tri Rismaharini, M.T. Ventilator yang diserahkan ke Pemkot akan didistribusikan ke RS. Soewandhie dan RS. BDH. Oleh karena itu panitia juga melakukan serah terima ventilator ke dua rumah sakit tersebut. Berikut jadwal serah terima bantuan ventilator, dll. yang sudah terlaksana:
A. Penyerahan Bantuan Ventilator kepada Pemprov Jawa Timur
Ketua Yayasan Al-Kahfi, Bpk. Suwari, S.H., M.Kom.I., didampingi beberapa pengurus pusat terlibat langsung dalam penyerahan bantuan Ventilator, dll. kepada Pemprov Jawa Timur. Proses serah terima dengan Pemprov Jawa Timur dilaksanakan pada Kamis, 19 Nopember 2020 sore hari, bertempat di Teras Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Soeryo. Sebelum prosesi serah terima dilaksanakan, terlebih dahulu Ibu Gubernur dan jajarannya meninjau barang bantuan yang diberikan olah Yayasan Al-Kahfi, mulai dari ventilator, baju pelindung diri, masker bedah, dan vitamin. Beliau mengapresiasi baju pelindung diri yang diberikan oleh Al-Kahfi karena sesuai dengan standar tenaga medis.
Dalam kesempatan tersebut, Ibu Gubernur juga menanyakan kepada Ketua Yayasan dan pengurus perihal domisili Yayasan Al-Kahfi dimana. Ketika ditunjukkan bahwa domisili Al-Kahfi adalah di Kejawan Putih Tambak, Ibu Gubernur tampak tidak asing terhadap wilayah tersebut dan menceritakan bahwa telah beberapa kali gowes di daerah sana. Beliau lantas dalam dialek bahasa Jawa mengucapkan terimakasih (matur nuwun) kepada Yayasan Al-Kahfi atas bantuan yang diberikan. Setelah proses serah terima dan dokumentasi selesai dilaksanakan, Ibu Gubernur dengan ramah mengajak seluruh rombongan Yayasan Al-Kahfi, untuk menikmati sajian makanan yang telah disiapkan di dalam.
B. Penyerahan Bantuan Ventilator kepada Pemkot Surabaya
Proses serah terima bantuan ventilator, baju pelindung diri, masker bedah, dan vitamin untuk pemkot Surabaya dilaksanakan pada Jumat 4 Desember 2020 pukul 08.00 WIB. Kegiatan diselenggarakan di halaman Balai Kota Surabaya. Ketua Yayasan Al-Kahfi didampingi beberapa pengurus pusat dan panitia telah bersiap di tempat yang ditentukan. Walikota Surabaya, Ibu Ir. Tri Rismaharini, M.T. hadir dan menyapa para pengurus Yayasan Al-Kahfi. Ibu Risma menanyakan bagaimana kondisi perkuliahan di kampus STID, yang kemudian dijelaskan oleh Bpk. Suwari bahwa kondisi perkuliahan sampai dengan saat ini berjalan secara online (daring), apalagi juga banyak mahasiswa yang berasal dari luar kota. Dalam kesempatan tersebut, Ibu Risma juga menceritakan rencananya untuk uji coba pembelajaran tatap muka, namun karena terjadi peningkatan jumlah warga yang tertular Covid-19 khususnya dari usia-usia remaja pasca liburan, akhirnya rencana tersebut ditunda dulu. Ibu Risma juga menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Yayasan Al-Kahfi yang telah memberikan banyak bantuan untuk Pemkot Surabaya.
Setelah proses serah terima dan dokumentasi, Ibu Risma memberikan cindera mata untuk Yayasan Al-Kahfi, serta untuk tiap personel dalam rombongan Al-Kahfi, yaitu berupa topi blankon khas Surabaya atau yang biasa disebut “udeng” bagi laki-laki, dan syal (scarf) batik khas Surabaya bagi perempuan. Yang kemudian semuanya langsung dipakai bersama.
Di akhir sebelum berpamitan, pihak pengurus menyampaikan kepada Ibu Risma, barangkali jika ada waktu berkenan untuk memberikan kuliah tentang manajemen di STID Al-Hadid Yayasan Al-Kahfi. Ibu Risma dengan senang hati menerima dan mempersilakan mengajukan proposal, insyallah akan dijadwalkan. Lebih lanjut, Ibu Risma menjelaskan bahwa sebetulnya memang semua itu kuncinya ada di manajemen.
“Saya bisa mengelola kota sebesar ini (Surabaya) dengan biaya yang sangat efisien, itu karena saya ngerti tentang manajemen,” ujar Ibu Risma
Sekali lagi Bu Risma menyampaikan dengan senang hati (memberikan kuliah tentang manajemen) dan terimakasih atas bantuan yang diberikan.
C. Serah Terima Ventilator kepada RS. dr. Soewandhie dan RS. BDH
RS. Dr. Soewandhie dan RS. BDH adalah dua rumah sakit rujukan Covid-19 yang dikelola Pemkot Surabaya. Untuk itu ventilator dari Yayasan Al-Kahfi yang diberikan ke Pemkot, didistribusikan ke dua rumah sakit tersebut. Dua unit ventilator untuk RS. Dr. Soewandhie, dan satu unit untuk RS. BDH. Pengurus Yayasan al-Kahfi kemudian melakukan serah terima ventilator di dua rumah sakit tersebut, yang dilaksanakan pada Senin, 07 Desember 2020.
dr. Arief Setiawan selaku Kabid Pelayanan dan Penunjang Medik RSUD dr. Soewandhie menyampaikan rasa terimakasihnya atas bantuan ventilator dari Yayasan Al-Kahfi, yang mana ventilator tersebut sangat dibutuhkan untuk penanganan pasien covid-19 di RS. Soewandhie. Drg. Orta Wido Artati selaku direktur RS BDH juga menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Yayasan Al-Kahfi atas bantuan ventilatornya yang nanti akan dimanfaatkan untuk pasien-pasien covid di RS BDH.
Alhamdulillah demikian serangkaian kegiatan baksos Covid-19 tahun 2020 yang dilaksanakan oleh Yayasan Al-Kahfi pusat. Rasa terimakasih kami haturkan untuk berbagai pihak yang terlibat, mulai dari jajaran panitia, para alumni yang turut menjadi relawan di lapangan maupun yang memberikan dukungan materiil, teman-teman di seluruh daerah dan kantor perwakilan Al-Kahfi yang juga telah sama-sama melaksanakan kegiatan baksos Covid-19 di wilayahnya masing-masing.
Dalam kesannya, salah seorang panitia berujar: “Alhamdulillah… di masa sulit ini, kita masih bisa menebar kebaikan untuk masyarakat. Sekarang (di masa pandemi) untuk bertahan saja sulit, apalagi bisa membantu orang lain. Kita sangat bersyukur organisasi kita masih bisa eksis dan berbuat kebajikan untuk masyarakat. Semoga kita semua bisa terus bekerjasama untuk organisasi tercinta kita.”
Memang pandemi ini adalah masa-masa sulit. Hampir semua sektor terkena imbas dari situasi pandemi ini. Namun sudah menjadi cita-cita kita bersama untuk membangun masyarakat. Maka ketika masyarakat dalam situasi sulit, kita selalu berupaya untuk membantunya.