Peduli Bencana
26 Desember 2004. Masih segar dalam ingatan kita akan peristiwa di hari itu. Ya, pada hari itu Aceh berduka, gempa dengan kekuatan 9,3 skala richter dan pada akhirnya menimbulkan tsunami meluluhlantakkan Aceh.
Aceh berduka.. seluruh warga Indonesia berduka, tidak terkecuali Yayasan al Kahfi.
Akibat dari tsunami tersebut, korban jiwa mencapai 126.00 korban jiwa. Puluhan gedung hancur oleh gempa utama, terutama di Meulaboh dan Banda Aceh di ujung Sumatra. Di Banda Aceh, sekitar 50% dari semua bangunan rusak terkena tsunami. Tak bisa kita bayangkan bagaimana parahnya kondisi di sana. Melihat hal tersebut, terketuk hati kami untuk turut serta meringankan beban dari warga Aceh. Bahu-membahu bersama dengan segenap pengurus, anggota dan keluarga para anggota al Kahfi melakukan penggalangan bantuan untuk Aceh.
Bantuan yang kami kumpulkan berupa dana dan baju layak pakai. Baju layak pakai kami kumpulkan dari keluarga, saudara, teman-teman para pengurus dan anggota kami. Sedangkan penggalian dana sendiri kami kumpulkan dengan mengerahkan pengurus dan anggota kami untuk turun ke jalan, mengetuk setiap hati yang ada di jalan, mengingatkan bahwa sudah menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai satu saudara dalam NKRI untuk bahu-membahu membantu Aceh dengan apa saja yang kita bisa. Dari siang hingga malam, meski diiringi dengan rintikan hujan, namun tak menyurutkan langkah kami untuk terus mengoptimalkan waktu yang ada, demi terkumpulnya dana yang maksimal untuk Aceh. Meski kami tahu, mungkin bantuan kami tidaklah seberapa, tidak cukup mampu membantu membiayai pemulihan pembangunan Aceh, namun setidaknya di samping bisa sedikit membantu meringankan beban mereka, aksi sosial ini juga bisa menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu mensyukuri nikmat dari Allah SWT atas nikmat hidup, kesehatan dan kesejahteraan yang telah kita rasakan, serta mengasah rasa solidaritas dan kemanusiaan untuk mau saling membantu dan berbagi dengan saudara baik suka maupun duka.