Untuk pencegahan wabah virus Corona, di Yayasan Al-Kahfi cabang Kota Kediri, sesuai dengan arahan pusat, program antiseptik, disinfektan, olah raga, makan makanan bergizi, suplemen, dan social distancing, alhamdulillah sudah terlaksana semua. Tetapi ada persoalan, ketika ada kebutuhan pengambilan donasi, belanja makanan, bahan-bahan antiseptik dan disinfektan yang harus keluar gedung. Pada sisi lain di masyarakat tidak semua orang menerapkan social distancing, menggunakan masker ketika batuk/bersin. Sehingga ada potensi SDM yang berada di luar tadi terpapar virus corona yang mungkin saja menempel di baju, tas dan atau celana. Kekhawatiran berikutnya adalah ketika ada donatur datang dan orang tua wali santri ketika mengambil santunan.

Motivasi yang utama adalah kekhawatiran jika sampai ada yang kena Corona, bisa berdampak kepada keselamatan jiwa. Padahal, SDM itu adalah aset organisasi yang sangat berharga, nilainya tinggi, proses kompetensinya lama, dan SDM sangat berpengaruh besar dalam kemajuan organisasi. Jadi prinsip daya tahan tubuh sehat, antiseptik dan disinfektan harus dijalankan sesuai arahan pusat.

Akhirnya muncul pertanyaan bagaimana treatment sebelum masuk ke gedung, agar bisa steril dari virus Corona?. Jawabannya bisa dengan cuci tangan terlebih dahulu dengan antiseptik dan baju, celana, tas juga steril dari virus Corona dengan menggunakan disinfektan.

Mulanya, alternatif pertama adalah ketika SDM datang, langsung mandi dan ganti seluruh baju, baru masuk. Tetapi tidak mungkin, karena untuk bisa mandi harus masuk ke gedung dulu, untuk ambil baju baru bisa mandi. Masih kepikiran bagaimana caranya agar bisa melakukan prosedur disinfektan sebelum masuk gedung.

Lalu diantara perenungan disela-sela malam, kami lihat video Bu Risma yang membuat bilik steril. Kemudian lewat tengah malam, saya share ke mas Hari video tersebut. Kemudian dijawab “sepertinya membuat seperti itu tidak terlalu sulit, apalagi disini ada tukang (Gondrong dan Tukangnya Pak Sunar). Insya Allah dari segi pembesian dan pipa itu bisa.”

Kemudian dicobalah untuk mengerjakan bilik steril, lalu muncul permasalahan-permasalahan sebagai berikut, mulai dari alat penyemprotnya bagaimana, cara nyusun sprayer-nya bagaimana, bagaimana mengatasi potensi kebakaran, bahan disinfektannya apa, tandonnya bagaimana, pompanya bagaimana. Alhamdulillah setelah diskusi dengan mas Hari, akhirnya Bilik steril ini jadilah.

Semoga dengan adanya bilik steril ini, SDM organisasi bisa melakukan prosedur disinfektan, ketika dari luar gedung dan hendak memasuki gedung, dan tentu saja kita berharap virus Corona sudah terbasmi. Begitu pula donatur yang datang atau wali santri yang hendak mengambil santunan, sebelum masuk gedung, sudah dalam keadaan bersih. Akhirnya SDM organisasi bisa tetap sehat, mampu bebas dari virus Corona. Sehingga tetap bisa produktif dalam cita-cita dan karir membangun masyarakat rasional dan seimbang. Aamiin ya Rabbal Alamin.