by WebMaster-1 | May 21, 2020 | Pemikiran
video ini untuk pendidikan, dan tidak dipergunakan untuk keutungan maupun berbagi...by WebMaster-1 | May 21, 2020 | Pemikiran
Pengaruh Ajaran Islam Transnasional Terhadap Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)[1] Suwari[2] I. Pendahuluan Islam transnasional merupakan istilah yang relatif baru dalam konteks wacana pemikiran Islam di Indonesia. Istilah ini muncul seiring dengan...Kabar duka kembali menyelimuti salah satu wilayah di Indonesia. Tepatnya hal ini terjadi yakni di provinsi Gorontalo (bagian utara pulau Sulawesi). Bencana alam yang terjadi sejak Rabu (10/7/2024) tersebut yakni berupa: banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
Mengutip dari berbagai laman portal berita, banjir dengan dengan ketinggian mencapai 30 cm hingga 1,5 meter itu terjadi lantaran hujan yang terus mengguyur Gorontalo selama beberapa hari dengan intensitas sedang hingga deras. Di samping itu, juga disertai dengan angin kencang. Alhasil dengan curah hujan yang tinggi tersebut mengakibatkan meluapnya danau Limboto (berjarak ± 19 km/43 menit dari kota Gorontalo), sungai Bone, dan sungai Bolango.
Akibat luapan itu, banjir kemudian melanda sejumlah wilayah, di antaranya terjadi di kota Gorontalo, kabupaten Gorontalo, dan kabupaten Bone Bolango. Bahkan di salah satu kecamatan yang berada di kabupaten Bone Bolango, yakni kecamatan Suwawa Timur (6 kelurahan), banjir yang terjadi kemudian mengakibatkan tanah longsor di area pertambangan rakyat. Hal tersebut kemudian mengakibatkan korban meninggal sebanyak 27 jiwa, korban selamat: 283 jiwa, dan hilang: 15 jiwa (sumber: kompas.com, 17 Juli).
Sampai dengan tulisan ini diturunkan, masih banyak warga yang bertahan di 59 titik posko pengungsian. Dikutip dari laman wartakotalive.com per 21 Juli 2024, berdasarkan data BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) provinsi Gorontalo, mencatat sebanyak 36.100 warga terdampak banjir, dengan rincian: 1) kota Gorontalo (41.164 jiwa terdampak, 7.086 jiwa mengungsi, 4.686 rumah terendam); 2) kabupaten Gorontalo (21.638 jiwa terdampak, 2.397 jiwa mengungi, 4.623 rumah terendam), dan kabupaten Bone Bolango (8.053 jiwa terdampak, 1.821 rumah terendam).
Maka dari itu karena mengingat jumlah korban yang tidak sedikit, bahkan bencana yang melanda meluas di banyak wilayah (bahkan ibu kotanya pun turut terendam banjir), Yayasan Al-Kahfi dengan ini menyatakan rasa keprihatinan dan duka yang mendalam kepada saudara-saudara di provinsi Gorontalo. Di samping itu, Yayasan Al-Kahfi juga berencana untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan dalam beberapa waktu ke depan.
Untuk itu sejak minggu ke-3 bulan Juli (15-20 Juli), Yayasan Al-Kahfi sudah mencoba melakukan pemetaan terkait wilayah terdampak, termasuk juga memeta barang-barang bantuan apa saja yang sangat dibutuhkan di sana. Dan alhamdulillah dalam proses ini, Yayasan Al-Kahfi mendapat bantuan informasi dari beberapa rekanan yang bekerja di kota Gorontalo.
Berdasarkan data yang sudah berhasil dihimpun, wilayah terdampak banjir paling parah yakni terdapat di kabupaten Gorontalo. Utamanya terjadi di 3 kecamatan, yakni: kecamatan Talaga Jaya (desa Buhu dan desa Hutadaa), kecamatan Tilango (desa Ilotedea dan desa Tabumela), dan kecamatan Limboto (desa Kayubulan, desa Bolihuangga, dan desa Hunggaluwa). Di kecamatan Tilango, data per 12 Juli menyebutkan bahwa pemerintah setempat mendata setidaknya terdapat 9.370 warga terdampak banjir. Kemudian di kecamatan Talaga Jaya, data per 13 Juli menyebutkan bahwa banjir dengan ketinggian hingga 3 meter merendam sebanyak 1.312 rumah dan mengakibatkan sebanyak 6.059 warga terdampak banjir. Sedangkan di kecamatan Limboto data per 12 Juli (sumber: gorontalokab.go.id) memuat informasi terdapat 1.034 KK (kepala keluarga) terdampak banjir.
Kemudian melansir informasi perkembangan dari laman kompas.com, per 23 Juli, menurut data dari Kepala Seksi BPBD Kabupaten Gorontalo, rincian jenis warga pengungsi yakni di antaranya terdiri dari: 32 orang ibu hamil, 31 bayi, 185 balita, 282 lansia, 3 orang sakit, dan 41 penyandang disabilitas.
Mengingat segera dibutuhkannya bantuan oleh warga Gorontalo yang terdampak banjir, maka tim relawan Yayasan Al-Kahfi pun kemudian bergerak cepat. Terhitung sejak minggu ke-4 Juli (22-25 Juli), ketua panitia, Agung Teguh, melakukan sejumlah survey terkait armada yang akan digunakan untuk mengangkut bantuan dan menghitung estimasi perjalanan. Di samping itu juga mulai melakukan pendataan dan pembelian barang-barang bantuan.
Untuk armada yang akan digunakan, mengingat perjalanan pengangkutan barang dari Surabaya ke kota Gorontalo yang memungkinkan hanya bisa dilakukan melalui jalur laut, maka opsi penggunaan kapal kargo barang pun kemudian menjadi pilihan. Dan dari hasil survey yang didapatkan, lamanya perjalanan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 8 hingga 10 hari untuk sampai di pelabuhan kota Gorontalo. Sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk bongkar muat barang hingga disalurkan kepada warga, membutuhkan waktu sekitar 3 hari. Sehingga total waktu yang dibutuhkan diperkirakan ± 14 hari lamanya hingga bantuan sampai di tangan para pengungsi.
Kemudian untuk pemberangkatan barang bantuan dari kantor Yayasan Al-Kahfi menuju pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, itu sendiri, ketua panitia mengungkap bahwa rencananya proses tersebut akan dilaksanakan pada Kamis (1/8/2024). Moda yang digunakan untuk membawa barang bantuan nantinya yakni dengan menggunakan truk kontainer berukuran 20 feed. Sedangkan armada yang digunakan untuk mengantar bantuan dari pelabuhan Gorontalo ke sasaran wilayah pengungsian, akan menggunakan truk CDD Long sebanyak 3 truk.
Sembari proses survei transportasi dilakukan, terpantau sejak hari Sabtu (27/7) barang-barang bantuan mulai berdatangan. Datang secara bertahap hingga hari Rabu (31/7), barang-barang bantuan yang dipersiapkan tersebut di antaranya terdiri dari: beras, minyak goreng, air mineral, mie instan, sarden kemasan, sosis siap makan, biskuit, popok bayi, susu bayi, bubur bayi, pakaian balita, dan sebagainya.
Kemudian tak butuh waktu lama, pada setiap barang bantuan yang tiba, panitia lalu menata dan menyimpannya di ruang posko bantuan. Tak lupa juga pada tiap-tiap barang bantuan, panitia menempelinya dengan stiker berlogokan keterangan bantuan untuk Gorontalo.
Seusai segala persiapan rampung dilakukan, hari pemberangkatan bantuan itu pun tiba. Disaksikan segenap pengurus Yayasan Al-Kahfi, dosen, karyawan, mahasiswa, dan staf pendidikan STID Al-Hadid, seremonial pemberangkatan diadakan tepat pada Kamis (1/8/2024) pukul 13.23 WIB. Prosesi pada siang itu dimulai dengan sambutan dari ketua Yayasan Al-Kahfi, bapak Suwari, S.H., M. Kom.I., kemudian dilanjutkan dengan penyerahan simbolis bantuan kepada ketua panitia relawan pengirim bantuan, Agung Teguh, dan diakhiri dengan doa bersama.
Dalam sambutannya, bapak Suwari mengungkapkan harapan Yayasan Al-Kahfi agar bantuan bisa tiba dengan selamat di Gorontalo dan bisa sampai ke tangan-tangan yang membutuhkan. Di samping itu, beliau juga menyampaikan harapan, agar semoga bantuan ini dapat membantu meringankan beban warga Gorontalo.
“Ini merupakan untuk kesekian kalinya kepedulian kita, kesetiakawanan kita, perhatian kita terhadap berbagai macam persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat, khususnya berkaitan dengan berbagai macam bencana yang terjadi di tengah-tengah masyarakat kita. Sehingga harapan kita dengan pemberian bantuan kemanusiaan ini, semoga mampu meringankan beban masyarakat kita, terutama masyarakat di provinsi Gorontalo, terutama masyarakat di kota Gorontalo, kabupaten Gorontalo, dan kabupaten Bone Bolango yang sangat terdampak dengan banjir bandang dan tanah longsor yang sangat berakibat bagi kehidupan mereka semua.”
Berdasarkan pantauan tim media, barang bantuan yang dikirimkan untuk korban bencana banjir Gorontalo ini ditaksir senilai Rp. 282.359.000. Dan menurut informasi ketua panitia, Agung Teguh, dana bantuan yang diberikan tersebut merupakan sisa dana program bantuan kemanusiaan yang telah dikumpulkan sebelumnya dari cabang-cabang Yayasan Al-Kahfi. Sehingga pada bantuan kali ini, Yayasan Al-Kahfi tidak melakukan penggalangan dana kepada anggota internal sebagaimana program bantuan kemanusiaan sebelum-sebelumnya.
Kemudian selepas prosesi seremonial selesai dilakukan, truk kontainer pengangkut bantuan pun siap diberangkatkan. Diawali dengan ucapan, “Bismillahirrahmanirrahim….,” dan aba-aba dari bapak Suwari, truk pengirim bantuan diberangkatkan menuju pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Demikian sejumlah informasi yang dapat kami sampaikan dari laporan sementara tim panitia relawan Yayasan Al-Kahfi yang bertugas. Untuk laporan perkembangan selanjutnya, akan kami ulas dalam reportase berikutnya.
——————————-
Penanggung Jawab Tulisan: Panitia Bantuan Kemanusiaan Gorontalo Yayasan Al-Kahfi