‘’Ka terimakasih banyak, Alhamdulillah bisa buat makan besok.’’ Salah seorang warga Kopiluhur, Argasunya Kota Cirebon.
Corona, satu kata yang menggelisahkan jiwa, memberikan efek yang luar biasa di berbagai sektor. Ekonomi misalnya, Cirebon mendadak banyak warga menjadi miskin karena kehilangan pekerjaan. Tidak kasat mata namun nyata menjadi musuh bersama. Menjadi kepastian tidak ada yang suka dengan corona, sudah sepatutnya setiap lini menjadikan pandemi ini sebagai prioritas.
Yayasan Al-Kahfi Cabang Cirebon yang memiliki semangat bersama membangun masyarakat, jiwa kami terpanggil melakukan Bakti Sosial untuk Bersama Melawan Corona. Dalam rangka membantu meringankan mengatasi Pandemi dengan melakukan Penyemprotan Disinfektan, Pemasangan Wastafel, Memberikan Support bantuan untuk Tim Medis, Pembagian masker serta Pembagian Sembako kepada Keluarga Adik-Adik Binaan Yatim Duafa yang terkena dampak Corona.
1. Penyemprotan Disinfektan
Virus Corona SARs-Cov.19 telah menjadi pandemi, dapat menulari siapa saja baik tua atau muda, baik miskin maupun kaya. Virus Corona memang tidak se-mematikan virus TBC atau virus menular lainnya yang lebih ganas, namun cara penularannya yang luar biasa cepat membuat orang harus terus waspada.
Cara penyebaran Virus Corona ketika yang terjangkiti bersin atau batuk menghasilkan cairan, cairan bisa hinggap di benda mati. Ketika benda mati tersentuh oleh orang sehat kemudian menyentuh mata, hidung atau mulut. Hal tersebut berpotensi menambah angka jiwa yang positif Corona.
Yayasan Al-Kahfi Cabang Cirebon melakukan Penyemprotan disinfektan di Area Kantor Yayasan Al-Kahfi dan sekitar Lingkungan Yayasan Al-Kahfi tepatnya di Komplek Ciremai Giri. Sasaran penyemprotan di Jalan-jalan umum, Pagar rumah warga, Pos Kamling, Baperkam, dan Masjid.
Tidak bergerak sendiri melainkan bersinergi dengan pihak RT dan RW yang turut serta membantu melakukan penyemprotan secara langsung.
Proses penyemprotan menggunakan perangkat yang berpotensi tidak terkena virus. Mengenakan jas hujan, sepatu booth, kacamata google, sarung tangan dan membawa cairan disinfektan sekitar 10-14 Liter selama berjam-jam dengan berjalan kaki keliling komplek dibawah teriknya panas Matahari. Disusul dengan pemasangan sticker dan banner mengenai menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Merasakan kelelahan selepas penyemprotan disinfektan sudah pasti, namun terasa bermakna bagi Kami. Karena disaat Pandemi bukan berbicara tentang diri namun tentang Negri.
Ucapan terimakasih pun mengalir dari Pak Sutrisno selaku RW Ciremai Giri karena telah membantu untuk memutus rantai Virus Corona.
2. Pemasangan Wastafel
Tangan kita yang begitu lihai bisa menyentuh apa saja, bahkan tanpa disadari menyentuh benda mati yang mudah diakses sana sini. Tanpa tahu jaminan kebersihan dilingkungan. Jika Reflek menyentuh area mata, hidung atau mulut dengan mudahnya virus masuk kedalam tubuh. Mencuci tangan dengan sabun di air mengalir merupakan cara efektif untuk mematikan kuman.
Yayasan Al Kahfi menyediakan beberapa Tempat cuci tangan untuk umum yang bisa diakses oleh masyarakat dan berisi tata cara mencuci tangan dengan benar. Salah satu tempat cuci tangan umum di area pintu masuk kompleks bertepatan dengan tempat Petugas Satgas COVID-19 bertugas.
3. Penyerahan Bantuan untuk Tim Medis
Semakin hari semakin menjamur jumlah pasien Corona, sudah menjadi rahasia umum Tim Medis dibutuhkan dimana-mana. Butuh perlakuan khusus pasien terjangkit corona, banyak protokol yang harus dijalankan dimulai menggunakan APD Hazmat, kacamata google, sarung tangan bedah, sepatu booth, Head Cap dan perangkat protokol yang lain yang harus dikenakan selama berjam-jam. Tanpa menggunakan protokol serba ketat, sekali lengah Corona bisa melekat.
Waktu habis untuk menangani pasien yang terjangkit corona. Mengharuskan banyak menahan rasa rindu bertemu dengan keluarga, belum lagi dihadapkan dengan berbagai macam pasien yang memiliki potensi besar Tim Medis terkena dengan corona. Di RSUD Gunung jati misalnya, dilansir dalam Detik.com salah seorang PDP marah-marah tanpa menggunakan masker. Kemudian hasil swab menyatakan pasien tersebut terkena corona, Perawat yang menangani harus kena imbas menjadi pasien positif Corona, mau tidak mau 61 perawat yang sudah melakukan interaksi dengan perawat yang terjangkit corona harus diperiksa.
Begitu besar jasa Tim Medis, engkau garda terdepan Bangsa
Dalam rangka mensupport Tim Medis RDS Gunung Jati sebagai Rumah sakit rujukan penanganan Pasien Corona di Cirebon, Yayasan Al-Kahfi Berbagi memberikan Makanan dan Minuman Sehat berupa 5 Box Bear Brand serta 3 Box Biskuit Bergizi. Sambutan hangat dari Mas Firman dan Mba Anin selaku Humas RSUD Gunung Jati. Ungkapan terimakasih banyak mengalir kepada Yayasan Al-Kahfi telah membantu mensupport Tim Medis di RSUD Gunung Jati Kota Cirebon.
4. Pembagian Masker kepada adek adek binaan Yayasan Al-Kahfi
Himbauan Organisasi Keseharan Dunia (WHO) Untuk mengurangi resiko penyebaran virus Corona Wajib menggunakan masker. Ditengah kondisi Pandemi demikian melonjak tinggi harga masker. Satu box masker bisa menghidupi keluarga berminggu-minggu.
Dengan antusias Yayasan Al-Kahfi Memberikan Masker sejumlah 95 untuk adik adik binaan Yatim Duafa agar terhindar dari Corona.
5. Pembagian Sembako untuk keluarga Adik-adik Binaan Yatim Duafa
Menjadi buruh harian adalah rutinitas keseharian orang tua siswa binaan kami. Demi mencari penghidupan sehari-hari, Salah satu dari orang tua dari Adik Binaan Mengais tumpukan sampah pun dijalani dengan ketulusan hati, mengambil barang bekas yang tidak terpakai guna ditimbang oleh pengepul kemudian menjadi rezeki. Meskipun tidak seberapa yang dihasilkan, tetapi berharap bisa mencukupi makan hari ini. Mengingat kondisi yang semakin hari makin sulit akibat wabah menjalar belakangan ini, akhirnya rutinitasnya menjadi terganggu hingga waktu yang tidak ditentukan.
Banyak di rumah, tidak melakukan apa-apa tetapi kebutuhan sehari-hari perlu dipenuhi.
Yayasan Al Kahfi membawa 115 Paket untuk Keluarga Adik-Adik Binaan Yayasan Al Kahfi. Membawa dengan mobil bak terbuka berharap bisa melebarkan senyuman Keluarga Adik Binaan. Mobil tertahan dengan jalanan, Kaki siap siaga untuk menyusuri gang sempit. Rasa tidak percaya kami membawa sembako untuk keluarga Adik-Adik, pelukan dengan sembako begitu erat. Ingin menangis namun tertahan dengan rasa haru. Hanya mampu terucap ‘’Ka terimakasih banyak, Alhamdulillah bisa buat makan besok.’’ (Ibu Saniah, warga Kopiluhur, Argasunya Kota Cirebon).