Sebagaimana dalam release-nya, gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 mengumumkan total jumlah kasus positif corona di Indonesia, mencapai angka 9.511 pasien. Dari angka tersebut, kota terbesar di Sumatera Utara yakni Medan menjadi salah satu kota yang masuk ke dalam zona merah (Sumut Tanggap COVID-19). Meski jumlah pasien positif yang terpapar diberitakan oleh pihak Sumut Tanggap COVID-19 tidak mencapai angka ribuan tetapi 129 orang, tidak lantas membuat teman-teman dan para pengurus Yayasan Al-Kahfi Cabang Medan berdiam diri. Para pemuda Yayasan Al-Kahfi Cabang Medan, mengambil langkah sigap dengan bergotong-royong sebagai bentuk antisipasi menghindari peningkatan jumlah positif penyebaran virus corona khususnya di wilayah Kota Medan.
Komitmen peduli dan mengabdi tulus kepada negeri adalah semangat yang dipegang teguh oleh pengurus dan para relawan Yayasan Al-Kahfi Cabang Medan, meski dalam situasi sulit sekalipun. Aksi tanggap kepedulian sosial yang dilakukan dengan mengadakan berbagai kegiatan gotong-royong melawan COVID-19. Seperti penyemprotan disinfektan ke pemukiman warga, memberikan sosialisasi secara visual terkait pentingnya menjaga kebersihan dengan senantiasa mencuci tangan, memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat seperti makan-makanan yang bergizi, berjemur di pagi hari, serta membagikan masker kain. Yayasan Al-Kahfi Cabang Medan juga mengajak para relawan lulusan pendidikan kimia untuk bersama-sama membuat hand sanitizer yang nantinya akan dibagikan kepada masyarakat. Aksi gotong-royong lain yang tidak luput dilakukan, yakni menyediakan wastafel umum, memberikan dukunganberupa barang kepada tim medis yang berjuang sebagai garda depan serta membagikan sembako kepada mereka yang terkena dampak ekonomi adanya wabah COVID–19.
Penyemprotan Disinfektan
Sebagai upaya meringankan beban pemerintah dalam menghadapi masalah global yakni hadirnya wabah COVID-19, Yayasan Al-Kahfi Cabang Medan melakukan ikhtiar bekerja sama dengan beberapa pihak birokrasi seperti RT dan RW, pihak sekolah, serta bagian kepengurusan masjid di kecamatan Medan Amplas untuk melakukan pendataan wilayah yang akan dilakukan penyemprotan disinfektan. Agar penyemprotan dapat efektif,maka tempat-tempat yang menjadi sasaran adalah rumah warga yang berada dalam gang-gang kecil padat penduduk dan masjid/musala.
Aksi gotong-royong penyemprotan disinfektan yang dilakukan oleh Yayasan Al-Kahfi Cabang Medan mendapatkan respon positif dari beberapa pihak birokrasi yang merasakan manfaat atas adanya kontribusi yang dilakukan oleh pihak Yayasan Al-Kahfi Cabang Medan dalam menanggulangi bencana nonalam yaitu COVID-19. ‘’Terima kasih kepada tim Yayasan Al-Kahfi, mudah-mudahan apa yang Anda lakukan ini mendapatkan balasan dari Allah SWT, semoga Yayasan Al-Kahfi tetap bersama hati masyarakat…’’, sebuah doa dan rasa syukur yang terucap oleh salah satu birokrasi ketua pengurus masjid Al-Ikhwan Kelurahan Siti Rejo II Kecamatan Medan Amplas.
Berdasarkan hasil pendataan dengan pihak birokrasi, jumlah titik yang akan dilakukan penyemprotan disinfektan sebanyak 478 yang terdiri dari rumah warga, sekolah, masjid, dan musala.
Pemasangan Wastafel Umum
Mencuci tangan merupakan salah satu tindakan preventif yang dapat dilakukan oleh masyarakat guna mencegah penyebaran virus COVID-19, sebagaimana anjuran yang disampaikan oleh World Health Organization (WHO) serta para praktisi kesehatan.
Menyediakan fasilitas umum wastafel portable sekaligus memberikan edukasi terkait cara mencuci tangan yang benar, dapat mendukung keinginan masyarakat dalam menjaga diri dari penyebaran wabah serta mengondisikan masyarakat yang belum terbiasa mencuci tangan, akibat minimnya penyediaan wastafel umum.Oleh karena itu, Yayasan Al-Kahfi Cabang Medan menyediakan wastafel di berbagai titik yang dilengkapi dengan sabun cair dan senantiasa dilakukan isi ulang.
Alhamdulillah, adanya wastafel portable yang diletakkan di tempat yang mudah dijangkau oleh kerumunan warga, terdapat pemandangan beberapa warga mencuci tangan di wastafel yang sudah disediakan oleh Yayasan Al-Kahfi Cabang Medan. Hal tersebut menjadi suatu kegembiraan bagi tim relawan dan pengurus Yayasan Al-Kahfi Cabang Medan karena dapat melindungi masyarakat dari penyebaran pandemi COVID–19.
Penyerahan Bantuan kepada Tim Medis
Pihak yang rentan terpapar oleh virus corona yang mematikan adalah para tim medis. Mereka merupakan pahlawan kemanusiaan yang kini sedang berada di garda depan untuk menyelamatkan pasien yang terpaksa harus diisolasi di rumah sakit akibat positif terkena COVID-19. Tidak hanya siap berkorban nyawa, para pejuang medis rela berhari-hari tidak menghabiskan waktu bersama keluarga demi menjaga tanggung jawab dan keselamatan keluarga yang dicintai. Mengingat permasalahan wabah yang kini tengah terjadi merupakan masalah bersama, maka dari itu Yayasan Al-Kahfi Cabang Medan dengan sumber daya yang dimiliki memberikan dukunganuntuk menguatkan para pejuang garda depan dalam melewati masa-masa sulit yang dirasakan saat ini. Dukungan yang diberikan kepada mereka berbentuk bantuan material yang meliputi 50 paket yang berisikan buah apel, susu kaleng bear brand, vitamin C, jus guava, kacang hijau, sampo, hand sinitizer, sarung, serta nasi kotak spesial.
Wujud dukungankepada tim medis tersebut, dikirimkan secara langsung kepada pihak rumah sakit umum H. Adam Malik Medan yang menjadi salah satu rumah sakit rujukan pemerintah Sumatera Utara dalam menangani pasien COVID-19. Meski bantuan yang dikirimkan tidak seberapa banyak apabila dibandingkan dengan dedikasi tim medis, namun pada saat tim relawan Yayasan Al-Kahfi Cabang Medan tiba di posko penerimaan bantuan COVID-19, sambutan yang diberikan begitu hangat. Bahkan, salah satu tim humas rumah sakit posko bantuan COVID-19 sempat bercengkrama dengan pengurus Yayasan Al-Kahfi Cabang Medan, menceritakan kondisi rumah sakit dalam menghadapi wabah baru yang sudah menjadi masalah global. ‘’Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Al-Kahfi, semoga dengan adanya donasi ini dapat meringankan dan dapat membantu kami untuk melakukan pelayanan yang lebih baik di rumah sakit umum H. Adam Malik Medan’’, ungkap bapak Buchari Hermawan bagian humas posko bantuan penanganan COVID-19 RS. Adam Malik Medan.
Pembagian Hand Sanitizer
Tim relawan Yayasan Al-Kahfi Cabang Medan terjun ke jalanan untuk membagikan 250 hand sanitizer yang diproduksi oleh teman-teman relawan Yayasan Al-Kahfi Cabang Medan yang menempuh pendidikan dan lulusan di bidang kimia. 250 hand sanitizer berukuran 35 ml dibagikan kepada mereka yang terpaksa bekerja di luar rumah dan memiliki intensitas tinggi dalam berinteraksi dengan banyak orang. Seperti ojek online, tukang becak, serta pedagang kaki lima. Tidak sekadar membagikan, para relawan juga memberikan edukasi pentingnya untuk selalu menjaga kebersihan terutama tangan dari virus maupun bakteri.
Terdapat cerita menarik pada saat teman-teman relawan terjun ke lapangan. Banyak dari mereka yang masih belum mengenal hand sanitizer serta kegunaannya. Namun setelah diberikan edukasi oleh teman-teman relawan yang bertugas membagikan 250 hand sanitizer, antuasias mereka bertambah untuk menjaga kesehatan dengan senantiasa membersihkan tangan menggunakan penyanitasi tangan tersebut agar terhindari dari penyebaran COVID-19.
Pembagian Masker kepada Keluarga Anak Asuh Yayasan Al-Kahfi Cabang Medan
Penggunaan masker tidak hanya penting dikenakan oleh mereka yang sudah terpapar wabah COVID-19 dan para tim medis, melainkan seluruh pihak wajib menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Hal tersebut dilakukan demi menjaga agar virus tak mudah masuk menyerang tubuh.
Melihat melonjaknya harga masker saat ini sehingga hanya mudah dijangkau oleh warga ekonomi menengah ke atas, maka langkah sigap yang dilakukan oleh relawan serta para pengurus Yayasan Al-Kahfi Cabang Medan ialah membagikan 156 masker kain secara gratis kepada keluarga anak asuh yatim piatu dan duafa di Yayasan Al-Kahfi Cabang Medan. Harapannya, dengan memberikan masker secara gratis kepada anak-anak asuh Yayasan Al-Kahfi Cabang Medan dapat melindungi mereka dari ganasnya wabah COVID-19.
Pembagian Paket Sembako kepada Anak Asuh Yayasan Al-Kahfi Cabang Medan
Keluarga dari anak-anak santunan Yayasan Al-Kahfi Cabang Medan rata-rata berprofesi sebagai pekerja harian seperti pedagang kaki lima, tukang becak, bangunan, pengutip barang bekas, serta pekerjaan harian lain yang ikut terkena dampak akibat adanya pandemi COVID-19. Mendengar keluh kesah mereka atas semakin terhimpitnya ekonomi, membuat para pengurus Yayasan Al-Kahfi Cabang Medan tidak bisa berdiam diri melihat kondisi sulit yang dialami oleh orang tua maupun wali dari anak santunan Yayasan Al-Kahfi Cabang Medan. Maka dari itu, program sembako yang menjadi program rutin setiap bulan dilaksanakan semakin dikuatkan dengan menambah paket sembako yang nantinya akan dibagikan kepada 156 anak yatim piatu dan duafa.
Paket sembako yang diberikan berupa beras, susu, minyak makan, teh kotak, sarden, mie instan, serta gula. Rasa haru melihat mereka yang begitu bahagia saat menerima bantuan paket sembako yang diberikan. Doa yang terpanjatkan ‘’Terima kasih kepada Yayasan Al-Kahfi semoga semakin jaya,’’ ungkap salah satu wali dari anak santunan Yayasan Al-Kahfi Cabang Medan.
Pembagian Paket Sembako kepada Mereka yang Terpaksa Bekerja di Luar Rumah demi Mendapatkan Nafkah
Pandemi COVID-19 bukan hanya membawa masalah kesehatan masyarakat melainkan membawa implikasi pada ekonomi. Tim Yayasan Al-Kahfi Cabang Medan terjun langsung ke jalanan melakukan survei sekaligus membagikan sembako kepada mereka yang mengandalkan pekerjaan harian untuk mendapatkan pundi rupiah.
Perasaan kagum ketika mendengar keluh kesah mereka yang tidak menyerah mencari nafkah meski sepi pelanggan yang pada akhirnya mempengaruhi pemasukan untuk makan anak dan keluarga di rumah. Saat tim relawan Yayasan Al-Kahfi yang bertugas melakukan wawancara kepada mereka yang berprofesi sebagai tukang becak, tukang jahit keliling, tambal ban, dan penjual makanan keliling, beberapa dari mereka bahkan sampai sore hari menjelang magrib belum mendapatkan penghasilan untuk dibawa pulang. Jangankan pulang membawa rupiah, perut mereka saja belum terisi sejak pagi.